Pandemi Covid-19 tentu menurunkan omset penjualan dari bisnis yang ditekuni, apapun bisnis tersebut. Termasuk pula untuk bisnis fashion yang disebut-sebut sebagai bisnis jangka panjang. Bisnis fashion bisa sangat lesu di tengah pandemi seiring dengan menurunnya daya beli masyarakat. Bagaimana membuatnya bertahan?
Mempertahankan Bisnis Fashion Selama Pandemi
Dibanding harus merintis bisnis baru padahal kondisi pandemi sedang melumpuhkan perekonomian. Ada baiknya memilih bertahan dan melakukan sedikit perubahan terhadap bisnis yang dikelola agar bisa bertahan di tengah gempuran pandemi. Khusus untuk bisnis fashion, supaya pandemi tidak menyebabkan resiko gulung tikar.
Maka Anda bisa mencoba beberapa tips berikut ini agar bisa bertahan sampai pandemi selesai:
1. Memaksimalkan Penjualan Online
Supaya bisnis fashion bisa bertahan dari kondisi pandemi maka ada baiknya tidak hanya mengandalkan penjualan offline. Akan tetapi juga menjalankan penjualan secara online, baik di media sosial maupun marketplace. Sebab penjualan online lebih mudah bertahan karena lebih mudah mendapat pembeli dibanding jualan offline di masa pandemi.
2. Memberikan Promo dan Diskon Menarik
Masyarakat sebelum membeli sesuatu di tengah kondisi pandemi biasanya akan berpikir sampai beberapa kali dulu. Ada lebih banyak hal perlu dipertimbangkan sebelum berbelanja. Oleh sebab itu pemilik bisnis fashion bisa mencoba menarik minat mereka berbelanja dengan memberi promo dan diskon menarik.
Misalnya dengan memberi diskon untuk pembelian minimal dua fashion atau lebih. Bisa pula memberikan diskon harga sekian persen di hari-hari tertentu, untuk kemudian dipromosikan. Sehingga bisa menarik minat pasar untuk membeli dan bisnis pun dapat bertahan.
3. Membuat Produk yang Relevan dengan Situasi Pandemi
Kondisi pandemi perlu disiasati agar bisnis fashion yang dimiliki tidak gulung tikar. Selain dua poin di atas, penting pula bagi Anda untuk membuat produk fashion yang sesuai situasi pandemi. Misalnya menyediakan masker berkualitas yang laku dijual dengan harga minimal R[ 25 ribu.
4. Menghemat Biaya Operasional
Melakukan penghematan adalah hal penting selama pandemi belum selesai agar bisnis fashion dapat bertahan. Jadi, silahkan mengecek pembukuan dan memangkas pengeluaran yang dirasa tidak berpengaruh jika hilang.
Semakin hemat biaya operasionalnya maka semakin mudah untuk bertahan, karena pemasukan sejak pandemi memang sedang turun. Memaksa tetap mengeluarkan dana seperti bulan-bulan sebelum pandemi sama saja dengan melakukan bunuh diri.
5. Beralih ke Pemasaran Secara Online
Bisnis fashion tentu perlu dipasarkan untuk bisa sukses, sebab pemasaran bisa meningkatkan omset penjualan. Dalam kondisi normal melakukan pemasaran konvensional dengan memasang baliho, membagi brosur, dan sejenisnya bisa bekerja dengan efektif.
Namun kondisi akan berbeda ketika pandemi menyapa seperti sekarang. Menghentikan pemasaran tentu bukan langkah tepat, yang perlu dilakukan adalah merubah metode pemasaran. Dari yang tadinya offline menjadi online agar bisa mendatangkan banyak pembeli.
0 komentar:
Posting Komentar