Akselerator menawarkan program pembinaan bagi perusahaan-perusahaan startup untuk membantu mereka mengembangkan visi dan misi, serta menyusun model bisnis dan strategi untuk meningkatkan nilai jual startup tersebut agar dilirik para investor potensial.
Memang perannya hampir sama dengan inkubator bisnis, sehingga penggunaan kedua istilah tersebut sering terbalik. Agar tidak salah kaprah, yuk simak penjelasannya!
Apa Itu Akselerator Bisnis?
Akselerator adalah organisasi yang menawarkan berbagai layanan dukungan dan peluang pendanaan untuk startup. Mereka cenderung bekerja dengan mendaftarkan startup dalam program berbulan-bulan yang menawarkan bimbingan, ruang kantor dan sumber daya rantai suplai.
Program akselerator bisnis menawarkan akses ke modal dan investasi sebagai imbalan atas ekuitas startup. Startups pada dasarnya 'lulus' dari program akselerator mereka setelah tiga atau empat bulan.
Akselerator dirancang untuk memberikan yang terbaik untuk startup maupun investor. Itulah alasan mengapa akselerator populer.
Akselerator dengan ketat mengawasi bisnis yang berpartisipasi, investor tidak perlu berlama-lama memilah-milah dan mengevaluasi startup baru yang fantastis. Sebaliknya, investor hanya dapat berinvestasi di akselerator yang mengambil saham di startup itu sendiri.
Apa sih Perbedaan Inkubator Bisnis dan Akselerator Bisnis?
Agar lebih memahami, berikut ini adalah perbedaan antara inkubator dan akselerator:
1. Proses Rekrutmen dan Seleksi
Perusahaan inkubator memiliki proses rekrutmen yang lebih eksklusif, karena hanya dibuka untuk audiens yang spesifik. Proses seleksinya tidak ketat dan startup yang lulus program inkubasi cenderung banyak.
Contohnya perusahaan inkubator, seperti Idealab, mereka memilih startup dengan ide yang menarik melalui partner terpercaya mereka, bukan melalui proses rekrutmen resmi.
Sementara perusahaan akselerator biasanya membuka proses rekrutmen ke publik yang lebih luas, namun startup yang dapat lolos program hanya sedikit.
Contohnya Techstars yang hanya meloloskan 10 startup dari sekitar 1.000 aplikasi yang masuk, dan Digitaraya yang hanya menampung 8 startup terpilih untuk menjalani program akselerator di gelombang pertamanya. Karena sejak tahap awal, proses seleksinya sangat ketat.
2. Durasi Pembinaan
Pada Perusahaan inkubator, biasanya lebih fleksibel dan tidak memberikan tenggang waktu kepada startup binaan mereka. Sedangkan pada perusahaan akselerator memberikan tenggang waktu kepada startup di bawahnya.
3. Tahapan Startup
Perusahaan inkubator biasanya akan membantu startup yang berada dalam tahap perencanaan dan ide, sedangkan startup yang berada di bawah perusahaan akselerator sudah berada di tahap yang lebih matang, mereka sudah mempunyai contoh awal dari produk atau jasa yang akan mereka tawarkan serta sudah memiliki gambaran untuk rencana bisnis mereka.
Nah sudah paham kan perbedaannya. Baik itu inkubator maupun akselerator. Kedua model pembinaan tersebut sama-sama dapat membantu startup Anda untuk berkembang. Anda pilih yang mana?
0 komentar:
Posting Komentar