Dalam dunia bisnis memang akan diketahui banyak sekali istilah, dan salah satunya adalah mentalitas silo atau mindset silo.
Mentalitas silo ternyata bukanlah istilah baru, dan memang sangat mudah sekali muncul di lingkungan perusahaan. Berikut informasi detail mengenai contoh maupun definisi dari mentalitas silo.
Mengetahui Contoh-Contoh Mentalitas Silo
Dikutip dari kamus bisnis, mentalitas silo merupakan pola pikir masa kini ketika suatu departemen tidak mau berbagi informasi dengan departemen lain di dalam satu perusahaan atau organisasi.
Mentalitas silo sendiri bisa terbentuk begitu saja tanpa disengaja, namun dalam beberapa kondisi mentalitas ini terbentuk dengan sengaja.
Berkembangnya mentalitas silo praktis memicu masalah besar di dalam tubuh perusahaan. Misalnya saja menjadi penyebab matinya budaya produktif perusahaan yang tentu mengancam masa depan perusahaan itu sendiri.
Memahami lebih dalam mengenai mentalitas silo, berikut adalah beberapa contohnya di lingkungan perusahan:
1. Minim Komunikasi
Mengingat definisi mentalitas silo adalah kondisi dimana adanya kegiatan menyimpan informasi. Maka bisa diketahui bahwa salah satu contoh mentalitas silo adalah lingkungan kerja minim komunikasi.
Jika komunikasi antar karyawan dan antar departemen tidak terbentuk, maka besar kemungkinan terjadi mentalitas silo.
2. Tidak Ada Kerjasama
Pada dasarnya perusahaan dalam mencapai suatu tujuan membutuhkan kerjasama dari berbagai departemen di dalamnya.
Hanya saja ketika mentalitas silo terbentuk oleh satu departemen atau satu individu. Maka kerjasama seperti ini menjadi pemandangan langka yang tentu menyulitkan perusahaan mencapai tujuannya.
3. Saling Tidak Peduli
Sikap acuh tak acuh terhadap masalah atau kondisi yang dialami departemen lain di perusahaan juga menjadi bentuk mentalitas silo. Rasa empati yang semakin langka menjadi tanda mentalitas silo sudah berkembang. Sebab tidak ada keharmonisan dan jalinan kerjasama antar individu maupun antar departemen.
4. Terjadi Kondisi Senioritas
Pernah masuk ke lingkungan perusahaan yang senioritasnya sangat kuat? Rupanya kondisi ini masuk pula ke dalam salah satu bentuk mentalitas silo.
Sebab seorang senior yang tidak peduli dengan masalah junior. Akan membentuk masalah dalam mencapai tujuan perusahaan, yakni semakin tidak produktifnya karyawan baru.
Apabila karyawan seniori terlalu dominan dan cenderung memanfaatkan junior maka produktivitas kerja praktis akan menurun. Oleh sebab itu budaya senioritas sebaiknya dihapus dan dihindari. Sebab baik senior maupun junior perlu bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, yakni tujuan perusahaan.
Mentalitas silo adalah suatu kondisi yang merugikan perusahaan atau organisasi, karena cenderung egois. Informasi apapun di dalam perusahaan penting untuk diketahui semua departemen. Sehingga ketika ada masalah maka bisa diatasi bersama-sama dan ketika ada hasil memuaskan bisa dinikmati bersama pula.
Meskipun mentalitas silo bisa terbentuk dengan sendirinya tanpa unsur kesengajaan. Namun bisa dihindari dengan jalan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan produktif. Jika sudah menjadi budaya maka mentalitas silo akan sulit berkembang.
0 komentar:
Posting Komentar