Menjadi reseller memang cukup banyak diminati akhir-akhir ini. Terlebih ada beragam produk yang dapat dikelola dalam bisnis ini dengan keuntungan yang menjanjikan. Berbeda dengan dropship, reseller harus melakukan stok produk terlebih dahulu.
Hal itu berarti mereka harus membelinya, namun dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran produk tersebut. Tertarik untuk menjadi reseller? Mari simak dahulu informasi yang akan dibagikan di bawah ini.
3 Keunggulan dan Kekurangan dari Reseller
Banyak di antara kita yang sering keliru dalam membedakan antara reseller dan dropship. Faktor pembedanya terletak pada stok barang yang harus dilakukan oleh reseller sementara pada dropship tidak memerlukannya.
Kembali pada reseller, jenis bisnis satu ini memiliki keunggulan dan juga kekurangan. Adapun keunggulannya adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui Langsung Kualitas Produk
Keunggulan pertama adalah mengetahui langsung kualitas produk yang akan ditawarkan. Ketika menjadi reseller maka kita harus melakukan stok. Alhasil ini membuat kita menjadi tahu bagaimana kualitas barang yang dimiliki, sehingga akan lebih mudah pula dalam mengelolanya.
2. Harga Dapat Disesuaikan dengan Leluasa
Kedua, reseller juga lebih diunggulkan dengan penyesuaian harga. Reseller akan mendapatkan harga yang jauh lebih rendah dari harga pasar, kemudian bisa menentukan sendiri harga jual produknya. Selama harganya tidak terlalu bias, maka hal itu dapat dimaklumi.
3. Keuntungan yang Diperoleh Lebih Besar
Benarkah reseller memiliki untung yang lebih besar? Tentu saja iya. Sebab mereka dapat menentukan sendiri harga jual dari suatu produk yang ditawarkan. Tentunya hal itu pun dilakukan atas perhitungan yang matang, sehingga harga yang diberikan dapat terjangkau konsumen.
Di lain sisi, ada beberapa kekurangan yang dimiliki reseller. Apa saja kekurangannya yang dimaksud? Perhatikan penjelasan berikut.
1. Perlu Modal yang Relatif Besar
Pertama, saat menjadi reseller maka diperlukan modal yang relatif besar. Untuk apa modal itu? Modal digunakan untuk mendapatkan produk sebagai stok dagangan. Semakin banyak produk yang diambil, maka akan semakin besar pula modalnya.
2. Kerugian dari Produk yang Tidak Laku
Kekurangan kedua terletak pada resiko kerugian saat produk tidak laku. Tentunya hal ini merupakan tantangan terbesar bagi reseller. Anda harus menerapkan strategi marketing yang tepat, sehingga semua produk dapat terjual sesuai target.
3. Perlu Manajemen Stok yang Benar
Ketiga, perlu adanya manajemen stok yang benar. Agar bisnis dapat berjalan lancar, maka setiap stok produk harus dikelola dengan baik. Seperti menyediakan tempat yang layak dan pendataan jumlah produk.
Bagaimana sudah siap menjadi reseller? Selain beberapa hal yang telah dijelaskan tadi, ada sejumlah hal lainnya yang harus dipelajari dari reseller ini. Pastikan Anda melakukannya dengan baik, sehingga kesiapan menjadi reseller semakin matang.
0 komentar:
Posting Komentar